Rindu Ini Jadi Urusanku, Padahal Kamulah Penyebabnya

01:39:00 Fauzi 0 Komentar

Rindu Ini Jadi Urusanku, Padahal Kamulah Penyebabnya
Picture by : WikiHow.com

Kamu boleh aja jadi ketua kelas atau kepala dari kemahasiswaan di kampusmu. Kamu juga boleh berprestasi dalam hal apapun, dan bergaul dengan siapapun yang kamu mau. Kamu boleh berkuasa dibumi ini #YaelahBro :D. Tapi siapapun kamu, kamu tetap seseorang yang pernah mencintai seseorang. Karena perasaan ini, kamu pun pernah galau, emosian nggak jelas, atau tersenyum-senyum sendiri. Semua itu cuma karena DIA, tiga huruf yang suka bikin insomnia.

Tapi gejala kangen pada seseorang itu bukan cuma tiga hal tadi. Ada banyak yang bisa kamu rasakan, termasuk hal-hal kecil yang berhubungan dengan dia akan membuatmu mengingatnya.

Kamu tidak perlu melakukan atau bertemu dengan hal-hal besar untuk mengingatnya. Di kepalamu, memori soal dirinya bakal bangkit karena hal-hal sederhana. Ketika kamu memasak Indomie untuk sarapan pagi, misalnya, kamu akan ingat bahwa rasa favoritnya adalah rasa rendang. Ketika hujan, di otakmu akan terbayang apa yang pernah kalian lakukan di masa lalu sewaktu langit juga sedang mendung. Justru hal-hal sederhana itulah yang bakal membuat hatimu tersentuh dan terus terikat.

Bahkan, hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan dia sekalipun akan mengingatkanmu padanya. Entah bagaimana, otakmu selalu menemukan cara untuk mengingatnya. Bahkan hal-hal yang sebenarnya “nggak nyambung” sekalipun bakal bisa membuatmu teringat pada dia. Sebenarnya kamu tidak pernah berkelana ke Dieng bareng dia, tapi entah kenapa, sejuknya hawa Desa Dieng Kulon dan indahnya Telaga Warna mengingatkanmu padanya. Sebenarnya kamu tidak pernah pergi ke restoran Thailand di kotamu bersamanya, tapi salad mangga yang kamu pesan tetap membuatmu memikirkan caranya tersenyum atau berbicara. Gara-gara ini, kamu jadi geli atau malah frustrasi pada dirimu sendiri.

Kadang, yang bisa kamu lakukan untuk mengobati rindu hanyalah mengecek ponselmu. Kamu berharap bisa menemukan pesan singkat terbaru darinya disitu. Namun kalau tak kamu temukan, kamu justru akan membaca chat history kalian, termasuk juga pesan-pesan yang kamu kirimkan padanya berhari-hari yang lalu.

Kamu juga bakal mengecek semua akun SosMed yang dia punya. Entah kamu sebenarnya juga main Instagram atau nggak, kamu akan tetap pergi ke page Instagramnya buat melihat unggahan fotonya yang terbaru. Kamu pun mungkin bakal rela bikin akun Path cuma supaya bisa ngobrol dengan dia di media sosial privat itu. Twitter atau Facebook? Jangan ditanya lagi. Kamu hapal bunyi status update atau kicauan terakhirnya. Itulah yang bakal kamu dapatkan ketika mengecek laman itu tiap hari.

Kamu menganggap dirimu sendiri separuh gila. Kamu tertawa sendiri, senyum-senyum sendiri, bernyanyi-nyanyi. Kamu juga hampir tidak peduli pada apapun kecuali bayangan tentang apa yang sekarang sedang dia lakukan. Oleh teman-teman terdekatmu dan keluargamu, kamu dianggap separuh gila.

Kamu sengaja mengganti playlist-mu supaya mendukung suasana hatimu. Lagu-lagu dalam playlistmu: I Don’t Want to Miss a Thing, Here Without You, Talking To The Moon, Someone Like You, Leaving on a Jetplane, Home, Kangen, Long Distance, Lagu Rindu, dan beragam lagu yang pesannya cuma satu : "aku kangen :'(".

Kreativitasmu dalam membayangkan apa yang sedang dia lakukan bisa membuatmu jadi penulis novel (ahaha.. #LEBAY). Biasanya, di waktu-waktu ini dia sedang ada di kampus, tempat dia dan teman-temannya biasa menghabiskan waktu sampai sore hari. Biasanya, di waktu sekarang dia sedang mencari ide buat makan malam. Biasanya, di akhir pekan dia bakal bersepeda, membaca buku, menghabiskan waktu menggeluti hobinya.

Mungkin dia lupa membalas SMS-mu karena aktivitas perkuliahannya sedang sibuk-sibuknya. Mungkin dia masih di jalan, terjebak macet, dan baru sadar bahwa dia kehabisan pulsa. Kamu akan membayangkan tentang apa saja yang bisa terjadi padanya. Rasa ingin tahumu dan kemampuan imajinasimu bisa membuatmu menjadi penulis novel laris :D

Kamu pun membuat alasan-alasan konyol cuma supaya bisa bertemu dengannya. Berhubung kamu sudah tidak bisa lagi menahan rindu yang kamu rasakan, kamu akan mulai membuat berbagai alasan supaya kalian bisa bertemu. Sulit untuk langsung mengatakan bahwa kamu sebenarnya rindu: entah karena kamu gengsi, atau karena kamu tahu dia tidak mau tahu. 

0 komentar: