Rindu Ini Jadi Urusanku, Padahal Kamulah Penyebabnya (Part 2)
Yahh.. Rindu lagu rindu lagi.
Kangen itu bikin sesak. Yang membuat sesak adalah merindukan seseorang yang sebenarnya ada di dekat kita. Kadang, tidak butuh jarak beribu-ribu kilometer untuk membuatmu rindu pada seseorang. Orang itu bisa duduk tepat di depanmu, atau berbaring di tempat tidur di sebelahmu. Namun, kamu tahu bahwa dia bukan orang yang sama lagi dengan yang kamu kenal dulu (waduhh, kok malah ngebahas masa lalu sih ? tapi gak ap-apa deh :D). Dia tidak lagi seterbuka sebelumnya, dan tak lagi seceria biasanya. Rasanya mustahil bagimu untuk menggenggam jarinya dan melafalkan cinta. Yang bisa kamu lakukan hanya memandangnya saja. Meskipun kalian berada di ruangan yang sama, di antara kalian seolah ada jurang yang lebar menganga.
Lebih Sesak Lagi, Jika Orang Yang Kamu Rindukan Itu Tak Akan Bisa Kamu Temui Kembali. Kamu tidak tahu kenapa masih merindukan orang yang harusnya tidak lagi menjadi bagian hidupmu. Padahal, bukannya kamu tidak tahu atau tidak peduli pada apa yang seharusnya kamu lakukan di masa kini.
Kamu sudah sepakat mengakhiri hubunganmu, dan bagimu itu adalah keputusan yang harus kamu hormati. Tetapi, kemampuanmu untuk mengontrol tindakanmu tidak bisa kamu imbangi dengan kontrol atas pikiran dan perasaanmu. Rasa rindu itu bisa begitu berlarut-larutnya, hingga kamu berdoa supaya kamu mati rasa saja. Sayang, bukannya reda, perasaan itu malah bisa semakin kuat.
Kadang, Kamu Rindu Hanya Karena Ingin Punya Waktu yang Semenyenangkan Dulu. Meskipun rasio-mu sudah berteriak “Tidak!”, hatimu tetap terikat memikirkan sosok yang sebenarnya tidak boleh kamu pikirkan. Tetapi, ini sebenarnya adalah sesuatu yang wajar. Ini bukan berarti kamu ingin rekonsiliasi; bukan berarti kamu ingin dia kembali. Kadang, kita bukannya rindu pada seseorang; kita rindu pada momen yang pernah kita bagi dengan orang tersebut. Saat ini, yang kamu inginkan hanya kesempatan untuk bercerita dan mengobrol tentang hidup, kok. Sudah, itu saja.
Jadi, Jika Kamu Masih Bisa Mengungkapkan Rasa Rindumu Pada Orang Lain, Ungkapkanlah. bilang kangen kalau beneran kangen. Ada waktunya ketika kesempatan itu melayang. Jangan sampai kamu menyesal karena kehilangan kesempatan.
Dan Yang Paling Penting, Jaga Selalu Orang-Orang Yang Berarti Buatmu. jangan sampai kamu kehilangan orang yang kamu sayangi. Fakta yang mengerikan tentang hidup adalah kita pasti akan kehilangan seseorang, baik karena waktu, kematian, atau sifat kita yang bertentangan. Kamu tidak tahu kapan kamu akan kehilangan seseorang. Kamu pun tak akan tahu apa alasannya. Namun, selagi kamu masih bersama, kamu bisa berbuat yang terbaik untukmu dan mereka. Paling tidak, tidak akan ada cerita dimana mereka meninggalkanmu karena menghargai mereka saja kamu tak mampu. Sungguh, hanya ada sedikit hal di dunia ini yang lebih menyakitkan dari rasa rindu yang bercampur menyesal.
Kalau kamu memang sedang kangen seseorang, buruan bilang ! Apapun yang terjadi, semoga kamu masih bisa tetap menjaga semangat. After all, tomorrow is another day
Kangen itu bikin sesak. Yang membuat sesak adalah merindukan seseorang yang sebenarnya ada di dekat kita. Kadang, tidak butuh jarak beribu-ribu kilometer untuk membuatmu rindu pada seseorang. Orang itu bisa duduk tepat di depanmu, atau berbaring di tempat tidur di sebelahmu. Namun, kamu tahu bahwa dia bukan orang yang sama lagi dengan yang kamu kenal dulu (waduhh, kok malah ngebahas masa lalu sih ? tapi gak ap-apa deh :D). Dia tidak lagi seterbuka sebelumnya, dan tak lagi seceria biasanya. Rasanya mustahil bagimu untuk menggenggam jarinya dan melafalkan cinta. Yang bisa kamu lakukan hanya memandangnya saja. Meskipun kalian berada di ruangan yang sama, di antara kalian seolah ada jurang yang lebar menganga.
Lebih Sesak Lagi, Jika Orang Yang Kamu Rindukan Itu Tak Akan Bisa Kamu Temui Kembali. Kamu tidak tahu kenapa masih merindukan orang yang harusnya tidak lagi menjadi bagian hidupmu. Padahal, bukannya kamu tidak tahu atau tidak peduli pada apa yang seharusnya kamu lakukan di masa kini.
Kamu sudah sepakat mengakhiri hubunganmu, dan bagimu itu adalah keputusan yang harus kamu hormati. Tetapi, kemampuanmu untuk mengontrol tindakanmu tidak bisa kamu imbangi dengan kontrol atas pikiran dan perasaanmu. Rasa rindu itu bisa begitu berlarut-larutnya, hingga kamu berdoa supaya kamu mati rasa saja. Sayang, bukannya reda, perasaan itu malah bisa semakin kuat.
Kadang, Kamu Rindu Hanya Karena Ingin Punya Waktu yang Semenyenangkan Dulu. Meskipun rasio-mu sudah berteriak “Tidak!”, hatimu tetap terikat memikirkan sosok yang sebenarnya tidak boleh kamu pikirkan. Tetapi, ini sebenarnya adalah sesuatu yang wajar. Ini bukan berarti kamu ingin rekonsiliasi; bukan berarti kamu ingin dia kembali. Kadang, kita bukannya rindu pada seseorang; kita rindu pada momen yang pernah kita bagi dengan orang tersebut. Saat ini, yang kamu inginkan hanya kesempatan untuk bercerita dan mengobrol tentang hidup, kok. Sudah, itu saja.
Jadi, Jika Kamu Masih Bisa Mengungkapkan Rasa Rindumu Pada Orang Lain, Ungkapkanlah. bilang kangen kalau beneran kangen. Ada waktunya ketika kesempatan itu melayang. Jangan sampai kamu menyesal karena kehilangan kesempatan.
Dan Yang Paling Penting, Jaga Selalu Orang-Orang Yang Berarti Buatmu. jangan sampai kamu kehilangan orang yang kamu sayangi. Fakta yang mengerikan tentang hidup adalah kita pasti akan kehilangan seseorang, baik karena waktu, kematian, atau sifat kita yang bertentangan. Kamu tidak tahu kapan kamu akan kehilangan seseorang. Kamu pun tak akan tahu apa alasannya. Namun, selagi kamu masih bersama, kamu bisa berbuat yang terbaik untukmu dan mereka. Paling tidak, tidak akan ada cerita dimana mereka meninggalkanmu karena menghargai mereka saja kamu tak mampu. Sungguh, hanya ada sedikit hal di dunia ini yang lebih menyakitkan dari rasa rindu yang bercampur menyesal.
Kalau kamu memang sedang kangen seseorang, buruan bilang ! Apapun yang terjadi, semoga kamu masih bisa tetap menjaga semangat. After all, tomorrow is another day
0 komentar: